Filosofi Cangkir

Kamis, 07 Juni 2012

Cinta itu seperti cangkir, apabila kita merawatnya dengan baik dan penuh perhatian.. maka cangkir itu akan tahan lama. tapi, apabila kita tidak hati hati menjaganya.. dia akan terjatuh, pecah, dan hancur.
.

Cinta itu seperti cangkir.. apabila kita menuangkan air panas, maka akan terasa panas. kita bisa menuangkan apa saja kedalamnya.. dan akibatnya itu kita sendiri yang rasakan.


kehidupan itu seperti cangkir.. kadang.. 1 cangkir itu tidak cukup, jadi perlu ada cangkir cangkir lainnya yang melengkapi.. karena kita hidup  tidak terdiri hanya dari 1 orang.. tp juga butuh orang lain :)
Cinta itu seperti motif cangkir.. ada senyum.. ada sedih.. ada cemberut.. ada marah.. ada bosen.. tapi.. itulah yang membuatnya terlihat unik dan menyenangkan..


Selera tiap orang itu berbeda.. ada yang suka melon.. ada yang suka jeruk.. ada yang suka strawberry.. dan aku suka mangga.. aku tidak bisa memaksa semua orang menyukai apa yang aku mau.. karena mereka punya seleranya masing masing.


Putus cinta itu seperti cangkir yang pecah. jangan mencoba untuk memperbaikinya lagi kalau takut tanganmu luka terkena pecahannya...
Putus cinta itu seperti cangkir yang pecah. memang masih bisa diperbaiki.. tapi tidak akan sesempurna sebelum pecah..
cangkir yang sudah pecah itu seharusnya segera dibuang.. apabila kamu tetap menyimpan belingnya.. maka akan terasa semakin sakit..
alangkah lebih baik apabila kamu segera menggantinya dengan cangkir baru <3



Mantan itu seperti ampas kopi pada cangkir.. nggak ada gunanya sih buat disimpen simpen.. jadi harus dibuang dan segera dicuci.. supaya cangkirnya bersih lagi ~


Diantara cangkir cangkir yang pecah.. pasti ada cangkir yang masih utuh.. walaupun hati sudah hancur karena putus cinta.. kita harus yakin bahwa pasti ada 1 cinta yang lebih sempurna yang telah dipersiapkan untuk kita.. yeah~ say "hello" untuk cinta yang baru.. :)


So? apapun yang terjadi.. kita harus tetap berusaha tersenyum.. karena hanya dengan tersenyum beban kita akan terasa lebih ringan.. kowawa \(´▽`)/

Best i've ever had








   Pagi itu.. aku mendapati diriku sudah berada di salah satu ruangan di rumah sakit dengan oxygen mask yang membantuku bernafas, yah. Gangguan paru paru ini sangat menyiksaku. Terakhirku ingat, aku sedang berlatih vocal diruang music sekolahku, SMA Kartika. Mungkin karena kelelahan latihan dengan mengatur nafas agar suaraku terdengar merdu. Justru itu yang membuatku down,kurasakan sakit luar biasa didadaku.. rasanya seperti nafasku terhenti dan paru paruku berhenti berfungsi.
    Dion, teman sekolahku yang sudah kupacari sejak kelas 10, hingga kelas 12. Hubungan kami sangatlah indah. Cinta, sayang, setia dan rasa saling percaya itulah yang membuat kami utuh. Dan sekarang, saat aku terbangun, dialah orang pertama yang kulihat, tak ku sangka semalaman dia dirumah sakit untuk menjagaku. Mama dan papa tidak bisa selalu bersamaku. Mereka sibuk mengurusi pekerjaannya masing masing.
   Dion masih tertidur disamping ranjangku. Ku coba mengangkat tanganku dan kuusap kepalanya dengan penuh rasa sayang, “kamu udah bangun sayang?” dion terbangun, terlihat jelas wajahnya seperti orang yang tidak tidur semalaman “yaiyalah begoo, kalau aku belum bangun nggak mungkin aku bisa ngomong sama kamu” dion hanya tersenyum manis mendengar kata kata bawelku. Ini lah yang membuatku tergila gila padanya. Seberapapun manjanya aku, bawel, atau ngeselin dia selalu sabar dan menghadapi semua sifatku dengan tenang dan penuh rasa sayang.
   “Didi sayang, aku laper. Aku mau makan..” aku merengek manja padanya, Dion pun menyuapiku bubur dengan perlahan lahan dan sangat hati hati. Karena kondisiku masih terbilang lemah. “sayang kamu udah makan?” “belum Naya sayang, Didi belum lapar. Nggak usah khawatirin Didi, yang penting sekarang itu Naya harus cepat sembuh. Supaya bisa sekolah lagi. Nanti kalau Naya udah sembuh, Didi janji bakal terus jagain Naya dan nggak bakal biarin Naya sakit lagi..” ucap Didi penuh kasih sayang. “thanks sayang.. you are the best I’ve ever had” Dion tersenyum hangat padaku dan memberi kecupan dikeningku.. ahh.. beruntungnya aku memiliki lelaki seperti dirinya.
                                                                      ***
    Setelah 2 hari aku dirawat dirumah sakit, dokter mengizinkanku untuk kembali sekolah. Tidak seperti biasanya, yang setiap hari aku selalu berangkat dan pulang sekolah bareng Dion dengan sepeda motor. Mulai hari ini, aku akan di antar jemput oleh supir pribadi keluargaku dengan mobil. Ini saran dari dokter agar aku tidak terlalu banyak menghirup debu jalanan. Aku masuk ke kelasku 12A yang berada di lantai 2. Semua teman kelasku menyambut kedatanganku dan memberi ucapan selamat karena aku sudah sembuh. Terutama 2 sahabatku ini. Nayla dan Tiwi. Mereka sangat setia padaku, walaupun aku sakit sakitan. Mereka tetap mau berteman denganku. Bukannya pergi menjauhiku karena takut tertular. Padahalkan penyakit paru paru basah ini tidak menular! HAHAHA. Yaa… mereka adalah sahabatku.. semangat hidupku.. dan akan selalu ada untukku bagaimana pun keadaannya..
   Berbeda.. yaa.. ada sesuatu yang berbeda pada Dion belakangan ini, dia jadi agak cuek dan jarang menemuiku di sekolah maupun menjengukku kerumah, bahkan untuk membalas BBM (blackberry messanger) dariku hanya sekedar saja, tidak seperti dulu. Aku mulai merasa curiga dengan perubahannya itu. Selama hampir 3 tahun kami pacaran, dia tidak pernah seperti ini. Setiap ku tanya, dia cuma bilang kalau dia sedang sibuk dengan tugas sekolah dan grup bandnya itu. Tapi bagiku itu bukan satu satunya alasan, aku yakin ada sesuatu. Apa mungkin dia merasa jenuh denganku? Ahh tidak mungkin. Dari yang aku tau lewat akun twitternya, Dion memang cowok yang loyal dan agak genit. Wajar saja dia lebih banyak memiliki teman dekat cewek daripada cowok. Namun, ada 1 nama akun cewek yang sering banget mention-mentionan sama dia dan membahas hal hal yang menurutku itu nggak penting. Ahh kenapa aku jadi curiga gini sih?
                                                                     ***
     Mama mengajakku shopping ke mall sambil merefresh otakku yang sudah beberapa hari ini penat karena masih dalam masa pemulihan. Setelah puas berbelanja, kami menuju ke carbondioxyde café untuk sekedar santai dan makan makanan ringan. Aku menatap layar handponeku. Tak ada satupun bbm, sms atau missed call dari Dion, argghh Dion! Kemana sih dia?? Dari tadi nggak ada kabarnya.
     Aku menikmati mix melon yang tadi aku pesan. Aku melihat kearah meja disudut café dan aku terkejut melihat sosok dion disana.. bersama 4 temannya.. 2 cowok dan 2 cewek..dan salah satu dari cewek itu adalah cewek yang kucurigai sedang dekat dengan dion. Entah mengapa aku begitu cemburu melihatnya.. apa lebihnya dia sih dibanding aku??  sialan! Ternyata dia lagi enak enakan disini sampai pacarnya sendiri dilupain! huh! Aku langsung mengambil handphoneku dan mengirimkannya bbm
Didi sayang lagi dimana?  Di carbondioxyde café ya?
PING!!!
Iyaa naya sayang.. didi lagi dimirasa café sama teman.. kok tau?
Hehe.. gpp kok didi sayang.. naya Cuma nebak aja.. oh sama teman apa selingkuhan?
Ya sama teman lah naya sayang..
Oh gitu? Yaudah lanjut.
  mungkin dia tidak menyadari  keberadaanku disini, tapi aku cukup bersyukur karena dia masih jujur padaku. Nilai kepercayaan itu sangat mahal,karena.. sekali kepercayaan itu dirusak. Maka susah untuk dipercayai lagi.. namun, kepercayaanku kepada dion sirna setelah membaca tweet dari  @melia14 akun cewek yang ku curigai memiliki hubungan dekat dengan dion.. dia bilang “makasih buat hari ini @dionAprilio yang udah nemenin aku.. love be around you didi..” .
   tentu saja aku sangat cemburu membacanya! Bagaimana tidak? Seharian dion tidak memberiku kabar. Dan ternyata dia malah pergi sama cewek nggak jelas itu! Ini sama saja dia sudah berselingkuh di belakangku, dia pikir aku ini apa?? Aku sudah setia padanya.. memberikan apa yang dia inginkan.. tapi kenapa berani beraninya dia bermain dibelakangku? Dia telah merendahkanku! Aku tidak akan memaafkannya.. sudah cukup aku tersiksa.
   Malam itu aku menelfonnya .. tanpa basa basi dan tidak perlu mendengar penjelasan, bagiku sekarang, penjelasan dari dia hanyalah sebuah kebohongan! Sulit untukku kembali mempercayainya.. aku memutuskanya lewat telfon. Setelah kumatikan telfon itu, air mataku mengalir membasahi bantalku.. tapi segera kuhapus semua air mata itu, aku berfikir, untuk apa aku menangisi seseorang yang telah menghianatiku? Apakah dia juga sedang menangisiku? Tentu saja tidak! Aku pernah cinta, tapi disakiti. Aku pernah sayang, tapi tidak dihargai. Aku pernah percaya, tapi dibohongi. Aku pernah setia, tapi di duakan ! memang sakit rasanya bila aku tak bersamanya.. tapi, akan lebih sakit lagi bila aku terus bersamanya tapi tersakiti. Kucoba menenangkan diriku, dan kemudian aku tertidur.
                                                                         ***
    Pagi itu aku merasa lebih lega dari hari sebelumnya. Biasanya , pagi pagi aku sudah galau karena Dion nggak ngucapin “good morning” buat aku. Tapi hari ini? Semua biasa aja. Aku bebas ! bebas dari semua rasa galau. Biarin aja dia mau ngapain, aku udah nggak peduli ! ngapain juga masih peduli sama orang yang sama sekali nggak peduli sama aku? Hell ya.. jangan bertindak bodoh Naya. Itu semua bakal sia sia.. hahaha sudahlah. Dia bukan urusanku lagi.
   “hey naya ! kok kamu senyum senyum gitu sih? Pasti lagi mikirin si dion itu kan.. hahahha“  pertanyaan nayla membuyarkan lamunanku. “nayla kamu bikin kaget aja deh! Idihhh siapa juga yang lagi mikirin dion? Kita udah putus kali… “ “APA?!! Putus?!! Sejak kapan kalian putus?? Kita pikir kamu sama dion nggak bakal putus, langgeng sampai nikah! Hahahaha ternyata putus juga.. “ nayla dan tiwi kaget mendengar kata kataku. “iyalah aku putusin dia, dia udah berani selingkuhin aku. Dan itu artinya dia ngerendahin aku. Sekuat apa sih aku pertahanin dia? Begini lebih baik kan?” nayla dan tiwi lagi lagi terdiam mendengar ucapanku “kamu serius naya? aku kagum sama kamu, biasanya orang yang baru putus itu galau maksimal loh nay, tapi kamu? Kayaknya happy banget.. beda  nih sama si tiwi, baru putus dari angga malah jadi pendiem dan nggak nafsu makan! Hahahha “ “nayla ! iisshh aku gak pernah galau karena diputusin angga ya!” aku tertawa melihat tingkah kedua sahabatku ini.
    Hari hariku selanjutnya terasa makin menyenangkan. Aku bisa meluangkan waktu lebih banyak bersama sahabat sahabatku. Kami ke mall bareng, shopping bareng, karaokean bareng, ke bioskop bareng.. pokoknya semunyanya asik banget deh ! di banding waktu aku masih pacaran sama dion, semua hal dia yang mengatur. Kemana mana harus bersamanya. Jadi, hanya sedikit waktuku untuk sahabatku dan juga karier ekskul musik yang kugeluti saat ini jadi tidak terlalu fokus. Karena apa? Dion tidak mendukung hobyku yang satu ini. Dan aku merasa tidak nyaman kalau harus terus penuruti kemauannya, padahal aku tidak pernah mengganggu urusan hobynya. Dia egois.
    Tapi, sebenci bencinya aku terhadap dion, aku tidak boleh benci 100% padanya. Bagaimanapun juga, walaupun sering dia membuatku sakit hati dan tak jarang mengeluarkan air mata. Dia juga sumber kebahagiaanku. Dia pernah membuatku bahagia, dia pernah memberiku cinta tulus, dia yang selalu sabar menghadapi sifat egoisku, dia yang selalu mengalah demi kebahagiaanku. Kebodohanku membuatku kehilangannya. aku merindukan saat saat dia masih disini. Masih denganku. Tapi kini? Dia sudah tak bersamaku lagi. Dan.. aku menyadari satu hal.. hidupku terasa hampa tanpa kehadirannya. Dion.. aku merindukanmu.
                                                                     ***
   Entah mengapa rasa rinduku padanya semakin hari kian bertambah. Setelah 3 bulan kami putus. Kami lost contact. Kupandangi layar handphoneku beberapa kali, ingin rasanya aku mengirimkan bbm padanya. Tapi aku takut, takut kalau ternyata nggak dibalas. Aku memutuskan untuk tidak menghubunginya, biar saja ku nikmati rasa rindu ini sendiri. Untuk apa aku merindukannya? Apakah dia juga mrindukanku? Atau mungkin dia sudah merindukan orang lain? Seperti kata pepatah “ we are like dominos, I fall for you, you fall for another.”
  Bel pulang sekolah telah berbunyi, aku menunggu pak adi, supir pribadiku untuk menjemputku. Sekitar 10 menit aku menunggu.. pak adi belum juga mencul. Sambil menunggu, aku masuk ke ruang musik sekolahku. Aku mulai memainkan piano itu, ku tekan tuts piano itu sambil memainkan lagu myley cyrus.. “goodbye”
I remember when we kissed
I still feel it on my lips
The time that you danced with me
With no music playing
I remember those simple things
I remember ‘till I cry
But the one thing I wish I’d forget
A memory I want to forget.. is goodbye..
   “permainan yang bagus naya” ucap lelaki itu dengan lembut, suara yang sangat kukenal. aku sangat terkejut melihat dion sudah berada didepan pintu dan menatapku. “oh. Thanks ya.” Aku tak sanggup bertatapan lama dengannya.. tiap ku lihat wajahnya.. ada rasa nyesek! Aku sakit.. aku sakit kalau mengingat penghianatannya padaku.. tapi disamping itu, aku juga memiliki rasa rindu padanya. Aku tak tahu mengapa air mataku terjatuh saat dia mulai mengusap kepalaku. Aku tak mau terlihat lemah dihadapannya.. harus ku buktikan bahwa aku bisa tanpanya! Aku segera menghapus air mataku dan menepis tangannya.. tanpa berkata kata lagi, aku pergi menuju mobilku yang sudah menunggu dan meninggalkannya di ruang music itu. Dia hanya diam menatap kepergianku tanpa berusaha mengejarku. Biarlah.. aku juga nggak ngarep dia ngejar aku.
   Kenapa sikapnya seperti itu? Kenapa dia memperlakukanku seakan akan aku masih bersamanya? Apa mungkin dia masih memiliki rasa cinta itu untukku?  Rasa itu boleh hilang, tapi tidak lenyap. Rasa itu tersimpan disuatu tempat. Dan mungkin suatu saat akan bersemi kembali.
   Aku merasakan cinta itu setiap kali aku bertatapan dengan dion. Ya, cinta itu. Cinta yang masih seperti dulu dan sama sekali tidak berkurang. Hanya keadaan yang membuat kita jauh. Perlahan lahan aku sudah bisa memaafkanya.. walaupun sebenarnya dia tidak pernah meminta maaf  padaku. Walaupun dia minta maaf juga, aku tidak akan menerima maafnya sebelum aku balas dendam dan puas melihatnya menderita.. kita egois. Itu sebabnya kita sudah tidak mungkin mempertahankan hubungan itu. Namun kini aku sadar, rasa egois itu hanya membuat kita menuju kehancuran.
                                                                        ***
   Beberapa hari ini aku memberanikan diri untuk menghubunginya. Namun benar dugaanku. Dia masih tetap seperti dulu. Cuek. Ku coba menelfonya, tapi tidak diangkat. Ku kirimi dia sms,tapi tidak dibalas. Ku kirimi bbm, dan yah! Just read! Padahal aku hanya sekedar ingin minta maaf agar hubunganku dengan dia membaik. Bukannya saling menjauh dan canggung sperti ini. Yang aku mau kita kembali seperti dulu, bukan.. bukan maksudku kembali berpacaran dengannya, tapi kembali menjadi sahabat dekat seperti pada saat kita belum jadian. Tapi ya sudahlah, sepertinya dia masih menyimpan dendam padaku setelah aku memutuskannya. Dia seakan tak peduli lagi denganku.
   Seperti biasa, pulang sekolah aku menunggu pak adi menjemputku diparkiran sekolah. Tiwi dan nayla setia menemaniku. Sambil menunggu, kami mengobrol dan ngebahas tentang apa saja.. dari kejauhan aku melihat dion keluar dari parkiran dengan mengendarai motornya. Aku terkejut. Ternayata dia tidak sendiri, dia menggonceng seorang cewek dibelakangnya. Dan cewek itu tidak lain adalah.. melia! Sialan! Ternyata selama ini itu sebabnya dia cuek dan tak peduli padaku? Karena sekarang dia benar benar pacaran sama melia?! Cewek nggak jelas perusak hubungan orang! Dasar dion goblok. Putus dariku bukannya dia menyesali perbuatannya. Tapi malah mengambil kesempatan untuk berpacaran dengan melia.
   Sungguh hatiku terbakar cemburu maha dahsyat melihat mereka berdua. Bagaimana tidak?  Setelah putus dariku, dia langsung berpacaran dengan melia. Sedangkan aku? Aku terpuruk dalam bayangan bersamanya. Terjebak dalam kenangan bersama mantan lebih tepatnya. Hal itu membuatku sulit untuk membuka hati untuk menyambut cinta baru. Percuma saja aku memiliki pacar tapi pikiranku masih di penuhi olehnya. dia bahagia disana dengan penggantiku. Tapi aku tetap sendiri disini. Dan itu sangatlah tidak adil.
  Disini aku coba merelakannya karena dia bukan milikku lagi, aku belajar mengikhlas kan. Mungkin dia lebih bahagia bila dengan melia yang karakternya lebih pendiam, penyabar dan penurut dari pada aku yang egois dan hanya membuatnya merasa terkekang. Cemburu? Tidak. Aku tidak cemburu pada melia. Aku hanya benci cara dion mempermainkanku seenaknya. Untuk apa aku cemburu pada melia yang sama sekali tidak memiliki talenta melebihiku? Bagiku dia hanya cewek rendahan! Yaa cewek rendahan yang suka merusak hubungan orang.
                                                                      ***
    Jam pelajaran pertamaku hari ini adalah seni musik. Seperti biasa, aku mulai memainkan piano dan membawakan lagu “goodbye” milik miley cyrus. Jari jariku lancar menekan tuts piano itu tanpa salah sedikitpun. Tiba tiba saja kurasakan sakit luar biasa didadaku. Aku berhenti sejenak untuk menahan rasa sakit ini. Aku menahannya hingga aku tak sanggup lagi. Tubuhku terasa dingin dan menggigil.. seisi kelas panik melihatku kesakitan. Nafasku terasa terhenti. Samar samar semuanya menjadi gelap.
   Aku membuka mata. Terima kasih tuhan, ternyata aku masih hidup setelah merasakan sakit luar biasa itu. Aku mendapati diriku sudah terbaring di kamar rumah sakit. Mama dan papa berdiri disamping ranjangku. Kulihat pintu kamarku terbuka, dan aku sangat terkejut melihat siapa yang datang. ya, itu Dion.
   “untuk apa kamu ada disini? Urus saja pacar barumu. Bukannya kamu udah nggak peduli dengan keadaanku?” “ kamu salah Naya, sejak kapan aku tidak peduli denganmu? Selama ini aku menjauh darimu karena apa? Aku takut menyakitimu lagi, tapi aku tetap memperhatikanmu dari jauh. Dan kupastikan kau baik baik saja. Selama ini aku tidak pernah menghubungimu karena apa? Aku tidak mau membuatmu semakin marah. Karena bagimu semua perkataanku adalah kebohongan. Aku pernah sayang, tapi diacuhkan. Aku pernah jujur, tapi aku tidak dipercaya. Itu sangat menyakitkan bagiku Naya.” Dion berhenti sejenak. Dia menggenggam tanganku dengan penuh rasa sayang. “ lalu tentang melia.. dia itu bukan pacarku naya, dia adik sepupuku kelas 10. Aku pernah ingin menjelaskan semuanya padamu, tapi kamu terlalu egois tidak mau memberiku kesempatan untuk berbicara.”
   Aku terdiam sampai tak sanggup berbicara mendengar semua penjelasan Dion, ternyata semua prasangka burukku terhadapnya adalah sebuah kesalahan besar. Aku tak menyangka cintanya kepadaku lebih besar dari yang ku kira. Selama ini dia tetap mencintaiku. Tetap menyangiku dan tetap menjagaku. Hanya aku saja yang tidak menyadarinya. Dia merasakan kehilangan saat berpisah denganku. Dia merasa tersiksa saat tak lagi bersama denganku. Dan dia merindukanku sebagaimana aku merindukannya.
   Mungkin aku terlalu bodoh karena telah meninggalkan orang yang begitu menyayangiku hanya karena keegoisanku. aku sadar, bagaimana pun aku mencoba untuk melupakannya. Tetap itu akan mustahil karena aku juga masih mencintainya. Dia adalah lelaki tersabar yang pernah kutemui. The boy like you impossible to find Dion.
   Aku sadar, berpisah dengannya memang sakit. Tapi akan lebih sakit lagi kalau aku tak bersamanya. Rasa itu masih ada. Rasa itu kini muncul dan bersemi kembali seperti dulu. Aku bahagia karena dapat mersakan indah cinta bersamanya kembali. Tanpa kita mencari jalan untuk kembali, takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku.” Dion, you are the best I’ve ever had”.
                                                                   TAMAT

behind the scene

Sabtu, 02 Juni 2012

   cerpen pertama gue judulnya "dirty little secret" yang sebenernya gue juga ga ngerti maksud dari judul itu apa'an.. hahahaha . di situ ceritanya tentang awal pertemuan gue dengan mantan gue itu. yang ceritanya gue punya sahabat dekat yang anggap saja namanya "markonah".. nah si markonah ini punya temen kelas cowok ganteeeeeeeng banget banget banget! anggap saja namanya "robert pattinson" . dan si robert pattinson ini duduknya sebangku sama mantan gue yang waktu itu tentunya gue belum kenal dong ya~ anggap saja namanya "supri" . waktu itu si robert pattinson naksir berat sama gue. tapi dia agak pemalu buat nyatain cintanya. dan parahnya.. si supri, temen sebangkunya juga naksir gue! tapi si supri beda, dia nekat nembak gue padahal waktu itu dia masih pacaran sama sahabat gue si markonah. bayangin aja tuh cerita rempong banget kan?
   setelah hampir 5 lembar gue nulis cerpen "dirty little secret". otak gue buntu mau buat ending gimana. kalau menurut cerita aslinya sih ... gue dan si supri bneran jadian setelah dia putus dari markonah. dan robert pattinson? gue gatau nasibnya setelah gue tolak itu gimana. denger denger sih dia udah gak mau tmenan sama si supri lagi.. ah dasar labil. dan karena endingnya si tokoh utama jadian bahagia di atas penderitaan orang. sahabat gue.. anggi dan larisa.. (oke, kali ini nama aslinya) protes abis abisan! itu cerita ngenes banget.. iya juga sih. cerita gue sama si supri (nama samaran) agak absurd. ehh.. kenapa gue malah curcol gini? whatever. jadi intinya "dirty little secret" gak jadi terbit dan gue berusaha nyari ide buat cerpen baru.
  seperti yang gue bilang tadi, gue baru aja putus. dan putus cinta kali ini berbeda dari putus putus cinta gue yang sebelumnya.. kalau dlu waktu gue esempe putus sama pacar yaudah putus~ naahh gatau nih pas sama si supri (inget ya ini nama samaran) gue putus itu berasa banget kehilangannya~ waww.. gue tumben ngerasain galau.. dan gue mengekspresikan galau itu dengan berbagai cara yang agak alay.. contohnya nangis dikamar mandi... sambil showeran gitu.. seakan akan lagi nangis dibawah hujan bagaikan iklan kartu as.. "jangan tinggalin aku laaa!!!" oke, yang ini gue ngarang. gue gak pernah galauin si supri sampai segitu alaynya. kalaupun nangis, itu wajar.. :) :) :) :)
  akhirnya tercetuslah ide gue bikin cerpen tentang kisah gue pasca putus sama supri.. disitu gue ceritain tentang kesetiaan.. kejujuran.. dan pentingnya sebuah kepercayaan. itu cerpen gak pure 100% nyata yaa.. yah namanya juga cerpen . bukan penggalan kisah pribadi. dalam cerpen ini tokoh utamanya adalah "Naya dan Dion" yang memiliki karakter sama sama egois.. naya yang mengidap penyakit paru paru basah dan di fonis dokter harus teraphy seumur hidup. dan dion selalu ada menemaninya... daaaaannn bla bla bla ntar aja baca cerpennya di postingan berikutnya..
   inspirasi gue dalam cerpen kedua gue yang judulnya "best i've ever had" ini adalah tentu saja si supri, sahabt sahabat gue.. anggi sama larisa.. lagu miley cyrus yang judulnya "goodbye".. video voice demonya aj rafael dan jeny suk yang ngebawain lagunyanya plain whiteT's "1234" dan lagunya drake "best i've ever had" jadilah cerpen ini!! yup ! next time yaa ~

 

welcome back my blog !

  Setelah sekian lama ini blog gak pernah gue urus. akhirnya malem ini gue nyoba buat posting lagi.. pertama gue buka ini blog. gue sempet ngakak liat isinya yang absurd banget, karena apa? itu semua cuma hasil "copy paste" dari google.  maklum, kalau bukan karena pak hendri, guru TIK gue di sekolah ngasi tugas buat blog. yah gue buat aja ini blog dan gue isi dengan postingan "hasil copy paste" itu untuk sekedar dapet nilai. hahaha
 Sebenernya gue males banget ngeblog karena gatau mau posting tentang apa..  tapi.. semua itu berubah setelah bu Rike, guru sastra indonesia gue ngasi tugas buat cerpen. yah sama seperti menulis diblog, awalnya gue juga ogah ogahan banget nulis cerpen. tapi ternyata. nulis cerpen asik juga.
  pada saat itu gue bingung mampus kehabisan ide mau nulis cerpen tentang apa... berhubung waktu itu gue lagi galau karena baru aja putus. akhirnya tercetuslah ide buat nulis cerpen tentang cerita percintaan gue.. sebagaimana orang yang baru putus. tiep hari kerjaan gue flashbaaaaaack terus. sampai sampai 2 sahabat gue anggi (@leanggita) dan larisa (@larisaulfa) bosen dengerin gue cerita tentang flashback! yaudah... dari pada kuping mreka capek dengerin gue ngeflashback hal yang "bagi mereka" gak penting itu dan dari pada gue ngegalau di timeline twitter.. lebih baik gue masukin tuh ke cerpen!