Tangled

Selasa, 11 September 2012


  Lelah!  Mungkin hanya kata ini yang sanggup menggambarkan perasaanku saat  ini. tahu kah kamu batinku tersiksa saat harus terus membohongi perasaanku yang lelah dengan hubungan ini? Lelah dengan semua keegoisan ini?  mungkin kita terlalu sayang, sehingga aku dan kamu hanya tahu mengekang dan menjerat dengan cara menyakitkan. Mengutamakan keegoisan, apakah ini yang kau sebut cinta?  bullshit! 
  Aku muak! Aku muak dengan semua perubahan sikapmu  yang semakin hari semakin mengacuhkan ku tanpa alasan yang jelas. Bahkan kau sama sekali  tidak menemuiku ataupun sekedar menghubungi hpku. Lalu apa yang harus ku perbuat sekarang? Diam dan merenungi kesalahanku sendiri yang aku tak tahu jelas itu apa. Ned ! kau kira aku manusia super  yang bisa menebak isi hati seseorang? Kau gila!
    Hari ini kau ada dihadapanku. Kau bilang kau jenuh,bosan dan butuh  waktu sendiri. Apa maksud kata katamu itu? Break? Untuk apa break? Putus sementara saat kau merasa bosan dan kemudian kembali lagi semaumu? Seenaknya saja kau mempermainkan perasaanku! Kau fikir hatiku ini apa? Batu yang tetap tegar walaupun diterpa berbagai musim? Hei ! hatiku juga bisa rapuh! Untuk apa berpikir lama lama, ini hidupku! Kebahagiaanku hanya aku yang bisa menentukan. Segala yang membuatku sakit akan kutinggalkan. Dan segala yang membuatku bahagia akan ku kejar. Lantas? Lelaki macam apakah  kau Ned? Membuatku bahagia atau sakit? Aku pun tak tahu.
                                                                                     ***
  Sudah 2 tahun  sejak kita berpisah. Sudah kulewati semua masa masa dimana aku berusaha sangat keras untuk melupakanmu. Selama itu kau tetap saja ada disekitarku, terus memaksaku untuk kembali denganmu meskipun hatiku masih menyimpan cinta untukmu dan memang benar, hidupku hampa tanpamu. Tapi ketika bibirku ingin mengatakan  “ya”, hatiku berkata “tidak” dan keseluruhan otakku bekerja memutar kembali kenangan kenangan buruk tentangmu yang membuatku sangat takut untuk kembali padamu. Aku sangat takut untuk mengulang semua itu. Lukaku sangat dalam , memang aku sanggup melupaknmu. Tapi bekas luka yang kau beri tidak akan pernah hilang, lebih baik kau tak disini. Cukup sudah. Aku tak ingin tahu apapun tentangmu. Hidupku akan terus berjalan tanpa bayang bayangmu lagi.
   Aku sudah tumbuh menjadi wanita yang tegar daripada saat masih SMA dulu. Ned? Apa kabar dia sekarang? Tiba tiba saja aku kembali memikirnya. Balas dendam yang paling baik terhadap mantan adalah memperlihatkan bahwa sekarang aku sudah bebas dari kenangan bersamanya, bebas menjalani hidupku tanpa dia lagi. Dan sekarang telah ku raih mimpiku untuk meneruskan kuliah ke Oxford University London.
   “you have 1 new messange”  tulisan itu terlihat jelas dilayar laptopku. Aku segera mengecek dan ternyata ada  1 email masuk yang pengirimnya tidak asing bagiku. Ya ini dari Ned.
   Selamat pagi Mel
  Sudah 2 tahun sejak kita berpisah. Aku dengar kau berhasil menggapai impianmu untuk melanjutkan kuliah ke London, aku sangat senang mendengarnya. Mel , tahukah kamu hingga saat ini aku masih mencintaimu? Aku tersiksa tiap saat harus merindukanmu. Aku tidak tahu lagi bagaimana aku harus memintamu. Mungkin ini terakhir kalinya aku berusaha memohon agar kau kembali. Kumohon Mel, izinkan aku kembali padamu. Untuk yang ke 2 dan yang terakhir. Batinku sangat tersiksa dan sangat menyesal telah menyakitimu dulu. Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku akan menebus semua sakit hatimu dengan apapun Mel. Aku sangat menyesal.
  Ah! Kata kata penyesalan ini  sudah sangat sering ia katakana. Namun sama sekali dia tidak membuktikan perkataannya. Aku sudah sangat muak! aku mulai menyentuh keyboard laptopku dan kubalas email itu segera
     “you know Ned? Everything is perfect now without you in my life. I’ve been hurted so long, seems like pain has been my only friend. I learned to live, half-alive and now you want me one more time. I’ve grown too strong to ever  fall back in your arms. We are never ever getting back together”.
Sent -

0 komentar: